Latest News

Cara Wudhu Yang Benar

- Secara bahasa wudhu ialah husnu/keindahan dan nadhofah/kebersihan, Sedangkan pengertian berdasarkan istilah dalam syari’at, wudhu ialah peribadatan kepada Allah ‘azza wa jalla dengan mencuci empat anggota wudhu dengan tata cara tertentu yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
 Sedangkan pengertian berdasarkan istilah dalam syari Cara Wudhu Yang Benar
Gambar Wudhu
Kedudukan wudhu dalam sholat


Wudhu merupakan syarat sah sholat, yang mana kalau syarat tersebut tidak terpenuhi maka tidak dianggap sholatnya. Sebagaimana sabda Nabi yang berbunyi:
لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ مَنْ أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ
“Tidak diterima sholat orang yang berhadats hingga ia berwudhu”.


Demikian juga dalam juga dalam Al-Qur'an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kau hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu hingga dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu hingga dengan kedua mata kaki”. (QS Al Maidah [5] : 6).

Tata Cara Wudhu

Tata cara wudhu berdasarkan hadits Nabi dari Humroon budak sobat Utsman bin Affan rodhiyallahu ‘anhu,
عَنْ حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ أَنَّهُ رَأَى عُثْمَانَ دَعَا بِوَضُوءٍ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ مِنْ إِنَائِهِ ، فَغَسَلَهُمَا ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَمِينَهُ فِى الْوَضُوءِ ، ثُمَّ تَمَضْمَضَ ، وَاسْتَنْشَقَ ، وَاسْتَنْثَرَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثًا وَيَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثَلاَثًا ، ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ ، ثُمَّ غَسَلَ كُلَّ رِجْلٍ ثَلاَثًا ، ثُمَّ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَوَضَّأُ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا وَقَالَ « مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ ، لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ ، غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Humroon-bekas budak Utsman bin Affan-, suatu dikala ‘Utsman memintanya untuk membawakan air wudhu (dengan wadah), kemudian ia tuangkan air dari wadah tersebut ke kedua tangannya. Maka ia membasuh kedua tangannya sebanyak tiga kali, kemudian ia memasukkan tangan kanannya ke dalam air wudhu kemudian berkumur-kumur, kemudian beristinsyaq dan beristintsar. Lalu dia membasuh wajahnya sebanyak tiga kali, (kemudian) membasuh kedua tangannya hingga siku sebanyak tiga kali kemudian menyapu kepalanya (sekali saja) kemudian membasuh kedua kakinya sebanyak tiga kali, kemudian dia mengatakan, “Aku melihat Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam berwudhu dengan wudhu yang semisal ini dan dia shallallahu ‘alaihi was sallam mengatakan, “Barangsiapa yang berwudhu dengan wudhu semisal ini kemudian sholat 2 roka’at (dengan khusyuk)dan ia tidak berbicara di antara wudhu dan sholatnya maka Allah akan ampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.

Dari hadits yang ini dan beberapa hadits yang lain sanggup disimpulkan tata cara wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam secara ringkas sebagai berikut:
  1. Membasuh dua telapak tangan sebanyak 3 kali.
  2. Mengambil air dengan ajun kemudian memasukkannya ke dalam ekspresi (berkumur-kumur) dan istinsyaq (memasukkan air dalam hidung). Kemudian beristintsar (mengeluarkan air dari hidung) dengan tangan kiri sebanyak 3 kali.
  3. Membasuh seluruh wajah dan menyela-nyelai jenggot sebanyak 3 kali.
  4. Membasuh ajun hingga siku bersamaan dengan menyela-nyela jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan yang kiri.
  5. Menyapu seluruh kepala dengan cara mengusap dari depan ditarik ke belakang, kemudian ditarik lagi ke depan, dilakukan sebanyak 1 kali, dilanjutkan menyapu bab luar dan dalam indera pendengaran sebanyak 1 kali.
  6. Membasuh kaki kanan hingga mata kaki bersamaan dengan menyela-nyela jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri.
Wajib Wudhu
  1. Membaca bismillah dikala hendak wudhu
  2. Membasuh wajah, termasuk dalam membasuh wajah ialah berkumur-kumur, istinsyaq dan istintsar. Para ‘ulama menyampaikan batasan bab wajah yang dibasuh ialah mulai dari atas ujung dahi (awal daerah tumbuhnya rambut) hingga bab bawah jenggot dan batas kiri kanan ialah telinga.
  3. Membasuh kedua tangan hingga siku
  4. Menyapu kepala dengan air, kedua indera pendengaran termasuk dalam bab kepala.
  5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
  6. Muwalah, artinya berturut-turut dalam membasuh anggota-anggota wudhu dalam artian membasuh anggota wudhu lainnya sebelum anggota wudhu (yang sebelumnya telah dibasuh) mengering dalam kondisi/waktu normal.
Sunnah Wudhu
  • Bersiwak.
  • Mencuci kedua tangan tiga kali dikala hendak berwudhu, sunnah ini lebih ditekankan dikala bangkit dari tidur.
  • Bersungguh-sungguh dalam beristinsyaq dan berkumur-kumur dikala tidak sedang berpuasa. 
Dalilnya ialah sabda Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam,
"Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq kecuali kalau kalian sedang berpuasa."
  • Mendahulukan membasuh anggota wudhu yang kanan. Dalilnya ialah sabda Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam,
"Adalah kebiasaan Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam sangat menyukai mendahulukan kanan dalam thoharoh (berwudhu.)."
  • Membasuh anggota wudhu sebanyak 2 kali atau 3 kali. Dalil bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam membasuh anggota wudhunya 2 kali ialah hadits yang diriwayatkan dari sobat Abdullah bin Zaid,
"Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam berwudhu (membasuh anggota wudhunya sebanyak.) dua kali-dua kali."
Dalil bahwa dia membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali ialah hadits yang diriwayatkan Humroon dari ihwal wudhu Utsman bin Affan rodhiyallahu ‘anhu dikala melihat cara wudhu Nabi Muhammad SAW (lihat hadits tata cara wudhu di atas)
  • Tertib, yang dimaksud tertib di sini ialah membasuh anggota wudhu sesuai tempatnya (urutan yang ada dalam ayat wudhu). Hal ini kami cantumkan di sini sebagai sebuah sunnah bukan wajib dalam wudhu dengan alasan hadits Al Miqdam bin Ma’dikarib Al Kindiy rodhiyallahu ‘anhu,
"Rosulullah shallallahu ‘alaihi was sallam melaksanakan wudhu dengan membasuh tangannya tiga kali kemudian berkumur-kumur dan istinsyaq tiga kali, kemudian membasuh wajahnya tiga kali, kemudian membasuh kakinya tiga kali, kemudian menyapu kepalanya dan indera pendengaran bab luar maupun dalam."
  • Berdo’a dikala telah simpulan berwudhu.
Sunah untuk berdo'a kemudian sholat dua raka’at sesudah wudhu. Hal ini berdasarkan hadits Nabi:
"Barangsiapa berwudhu sebagaimana wudhuku ini, kemudian sholat 2 raka’at (dengan khusyuk) setelahnya dan ia tidak berbicara di antara keduanya, maka akan diampuni seluruh dosanya yang telah lalu."
Demikian artikel ihwal cara wudhu yang benar berdasarkan hadits dan juga Al-Qur'an. Silahkan bagikan ke rekan-rekan Anda biar artikel ini bermanfaat. والله أعلمُ

0 Response to "Cara Wudhu Yang Benar"

Total Pageviews