- Ketika seseorang akan mendirikan shalat maka hendaklah beliau berwudhu terlebih dahulu sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Wudhu merupakan syarat sah shalat, tapi kita juga perlu mengetahui ihwal hal-hal yang sanggup membatalkan wudhu. Berikut ini ialah hal yang sanggup membatalkan wudhu seseorang:
>> Keluar sesuatu dari dua pintu atau dari salah satunya, baik berupa angin maupun zat, yang bias maupun yang tidak biasa, menyerupai darah; baik yang najs maupun yang suci, menyerupai ulat.
Sabda Rasulullah Saw:
“Allah tidak mendapatkan salat seseorang apabila beliau berhadas (keluar sesuatu dari slaah satu kedua lubang) sebelum beliau berwudhu.” (Sepakat hebat hadis)
>> Hilang akal. Hilang akan sanggup disebabkan lantaran mabuk atau gila. Demikian juga lantaran tidur dengan daerah keluar angin yang tidak tertutup. Sedangkan tidur dengan daerah angin yang tertutup, menyerupai orang yang tidur dengan duduk yang tetap, tidaklah batal wudhunya.
“Kedua mata itu tali yang mengikat pintu dubur. Apabila kedua mata tidur, terbukalah ikatan pintu itu. Maka barang siapa yang tidur, hendaklah beliau berwudhu.” (Riwayat Abu Dawud)
>> Bersentuhan kulit pria dengan kulit perempuan. Dengan bersentuhan itu batal wudhu yang menyentuh dan disentuh, dengan syarat bahwa keduanya sudah hingga umur atau remaja dan antara keduanya bukan mahram, baik mahram turunan, pertalian persusuan ataupun mahram perkawinan. Pendapat tersebut berdasarkan mazhab Syafii.
Firman Allah Swt:
“Atau kau telah menyentuh perempuan.” (An-Nisa: 43)
Mazhab lain ada yang beropini bahwa bersentuhan kulit pria dengan wanita itu tidaklah membatalkan wudhu, yang membatalkan wudhu ialah bersetubuh. Pendapat itu berdasarkan pula pada ayat tersebut, mereka menafsirkan kata-kata “laamastum” sebagai “bersetubuh”.
>> Menyentuh kemaluan atau dubur dengan telapak tangan, baik kemaluan sendiri maupun orang lain, baik kemaluan bawah umur maupun kemaluan orang dewasa. Menyentuh ini hanya membatalkan wudhu yang menyentuh saja.
Sabda Rasulullah Saw:
Dari Busrah binti Sofwan. Sesungguhnya Rasulullah Saw pernah berkata, “Laki-laki yang menyentuh zakrnya (kemaluannya) jangan lah shalat sebelum beliau berwudhu.” (Riwayat lima orang hebat hadis. Kata Bukhari, hadis ini paling sah dalam hal ini)
Ulama lain ada yang beropini bahwa menyentuh kemaluan itu tidak membatalkan wudhu. Mereka mengambil alasan dengan hadis Talaq bin Ali.
Sabda Rasulullah Saw:
Seorang pria menyentuh kemaluannya, (lalu ditanyakan) apakah beliau wajib berwudhu? Jawab Rasulullah Saw “Zakar itu hanya sepotong daging dari tubuhmu.” (Riwayat Abu Dawud, Tirmizi, Nasai dan lain-lain)
Gambar sedang berwudhu |
Sabda Rasulullah Saw:
“Allah tidak mendapatkan salat seseorang apabila beliau berhadas (keluar sesuatu dari slaah satu kedua lubang) sebelum beliau berwudhu.” (Sepakat hebat hadis)
>> Hilang akal. Hilang akan sanggup disebabkan lantaran mabuk atau gila. Demikian juga lantaran tidur dengan daerah keluar angin yang tidak tertutup. Sedangkan tidur dengan daerah angin yang tertutup, menyerupai orang yang tidur dengan duduk yang tetap, tidaklah batal wudhunya.
“Kedua mata itu tali yang mengikat pintu dubur. Apabila kedua mata tidur, terbukalah ikatan pintu itu. Maka barang siapa yang tidur, hendaklah beliau berwudhu.” (Riwayat Abu Dawud)
>> Bersentuhan kulit pria dengan kulit perempuan. Dengan bersentuhan itu batal wudhu yang menyentuh dan disentuh, dengan syarat bahwa keduanya sudah hingga umur atau remaja dan antara keduanya bukan mahram, baik mahram turunan, pertalian persusuan ataupun mahram perkawinan. Pendapat tersebut berdasarkan mazhab Syafii.
Firman Allah Swt:
“Atau kau telah menyentuh perempuan.” (An-Nisa: 43)
Mazhab lain ada yang beropini bahwa bersentuhan kulit pria dengan wanita itu tidaklah membatalkan wudhu, yang membatalkan wudhu ialah bersetubuh. Pendapat itu berdasarkan pula pada ayat tersebut, mereka menafsirkan kata-kata “laamastum” sebagai “bersetubuh”.
>> Menyentuh kemaluan atau dubur dengan telapak tangan, baik kemaluan sendiri maupun orang lain, baik kemaluan bawah umur maupun kemaluan orang dewasa. Menyentuh ini hanya membatalkan wudhu yang menyentuh saja.
Sabda Rasulullah Saw:
Dari Busrah binti Sofwan. Sesungguhnya Rasulullah Saw pernah berkata, “Laki-laki yang menyentuh zakrnya (kemaluannya) jangan lah shalat sebelum beliau berwudhu.” (Riwayat lima orang hebat hadis. Kata Bukhari, hadis ini paling sah dalam hal ini)
Ulama lain ada yang beropini bahwa menyentuh kemaluan itu tidak membatalkan wudhu. Mereka mengambil alasan dengan hadis Talaq bin Ali.
Sabda Rasulullah Saw:
Seorang pria menyentuh kemaluannya, (lalu ditanyakan) apakah beliau wajib berwudhu? Jawab Rasulullah Saw “Zakar itu hanya sepotong daging dari tubuhmu.” (Riwayat Abu Dawud, Tirmizi, Nasai dan lain-lain)
0 Response to "Hal-Hal Yang Membatalkan Wudhu Dalam Islam"